Kapan, jakarta akan bebas dari kemacetan

Mengurangi kemacetan itu upaya yang sangat besar di lakukan pemprov DKI selain pembangunan fisik, Pemprov DKI sebenarnya juga melakukan perbaikan serius di ranah digital. Lewat kampanye Jakarta Smart City,Pemprov DKI telah melakukan banyak terobosan untuk menciptakan kota yang nyaman bagi penduduknya.




Transparansi adalah langkah awal yang ingin diwujudkan Pemprov DKI lewat inisiatif smart city. “Transparansi meliputi layanan publik dan transparansi partisipasi publik,”
ungkap Ii Karunia, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Pemerintah Provinsi Jakarta Transparansi itu salah satunya dicapai dengan mendorong setiap SKPD membuka datanya (open data) ke publik. Sebagian data itu kemudian divisualisasikan di portal Jakarta Smart City.

 

Jika Anda berkunjung ke sana, Anda akan mendapati ratusan data dari berbagai SKPD yang ditampilkan di atas peta Jakarta.

Misalnya Dinas Perhubungan yang menampilkan data pergerakan setiap bis Transjakarta.
Ada pula juga Dinas Tata Ruang yang menampilkan zonasi dari setiap titik di Jakarta.

Contoh lain adalah Biro Perokonomian yang menampilkan data harga sembako dari pasar-pasar besar di tiap kotamadya. Ingin mengetahui tingkat keamanan di Jakarta? Dinas Sosial menyediakan informasi per kelurahan di portal Jakarta Smart CityKekayaan informasi di portal Jakarta Smart City http://smartcity.jakarta.go.id/ ini pun akan semakin besar seiring komitmen tiap SKPD untuk membuka seluruh data yang mereka miliki. Hal ini tidak lepas dari kegigihan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mendorong tiap SKPD membuka datanya.Sudah ada penandatanganan komitmen open data dari tiap SKPD,” tambah Setiaji, Kepala UPT Jakarta Smart City. Selain bermanfaat bagi publik, keterbukaan data juga membantu koordinasi antar SKPD. “Ternyata Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan membutuhkan informasi titik-titik air dari Dinas Tata Air,” tambah Setiaji mencontohkan. Menggandeng Masyarakat Salah satu kunci sukses pengembangan smart city adalah dengan melibatkan warganya, dan hal itu juga disadari oleh Pemprov DKI. Karena itu, mereka pun menggandeng pengembang aplikasi untuk membangun aplikasi seputar data yang dipublikasikan tersebut. Contohnya adalah Aplikasi ini yang menjadi kanal bagi masyarakat untuk melaporkan berbagai permasalahan di Jakarta, seperti tumpukan sampah, jalanan rusak, atau lampu penerangan yang mati. Setiap laporan akan menjadi notifikasi bagi dinas yang bertanggung jawab di area tersebut. Jadi ketika Anda melaporkan tumpukan sampah di daerah Kebon Jeruk, Dinas Kebersihan Jakarta Barat langsung mendapat notifikasi dari permasalahan tersebut. Tiap laporan tersebut akan langsung tersambung ke portal http://smartcity.jakarta.go.id/. Penanganan terhadap laporan itu pun bisa langsung dilihat dari kode warnanya (merah jika belum ditangani, hijau jika sudah terselesaikan). Saat masalah terselesaikan, petugas pun harus memotret kondisi akhirnya sebagai bukti laporan tersebut telah terselesaikan. Peta laporan itu pun bisa langsung diakses Ahok, sehingga bisa langsung menegur jika ada laporan yang tak jua ditangani. Bagi pengguna TransJakarta, tersedia aplikasi seperti TransJakarta dan Busway Transjakarta

. Mengambil informasi tracking Transjakarta dari Dinas Perhubungan, kedua aplikasi ini akan memberi tahu pergerakan tiap bis Transjakarta secara real-time.

Jadi pengguna dapat gambaran kapan bis akan tiba—tidak seperti dulu ketika kita harus menebak-nebak kapan bis Transjakarta akan datang.

 Di sektor pendidikan, Pemprov DKI telah memiliki Aplikasi iJakartaAplikasi ini berisi buku format digital yang bisa dipinjam oleh setiap orang; mirip seperti perpustakaan.

“Jumlah bukunya memang belum banyak, namun akan terus kami tingkatkan,” ungkap Setiaji Aplikasi seputar pelayanan masyarakat juga akan semakin banyak seiring rencana Pemprov DKI membuka inkubasi kepada para developer.

Berlokasi di area Kuningan, tempat ini mirip seperti co-working space yang bisa digunakan para developer untuk bekerja. Fasilitas ini gratis bagi semua developer, bahkan akan disediakan pelatihan...

 “Dengan adanya inkubator, kami berharap Jakarta akan menjadi tempat berkumpulnya orang-orang pintar” ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Pemprov DKI Menuju 2018 Jika ditilik, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemprov DKI dalam mewujudkan kota pintar.


Contohnya di sisi transformasi digital, karena dari ratusan proses administratif yang ada di seluruh SKPD, masih sedikit yang sudah bisa diakses secara online Momen terbaik untuk menilai pencapaian Jakarta Smart City. adalah pada saat penyelenggaraan Asian Games pada tahun 2018( aplikasinya sedang di persiapkan >>

 jika sudah tersedia segera infokan*) Pada saat itu, tim Jakarta Smart City. mengimpikan terciptanya sistem teknologi informasi yang membuat peserta maupun penonton merasa nyaman.

Contohnya adalah city surveillance yang membuat semua titik penting di Jakarta terliput oleh kamera pengaman. Atau aplikasi transportasi yang terintegrasi dengan MRT, LRT, dan transportasi publik lain sehingga masyarakat bisa mengetahui transportasi ke sebuah titik di Jakarta, bahkan bisa memperkirakan estimasi waktu tiba di sana. Baca juga. Gojek Grabbike n Grab car , BlueBrid Online, ** Semoga impian itu dapat terwujud agar Jakarta berdiri sejajar dengan kota didunia yang super sibuk