1001 Motivasi Al Quran dan Hadist

Bacalah, Memaknai Kumpulan 1001 Motivasi Al Quran dan Hadist

Sesungguhnya Al Qur'an dan hadist sebagai panduan dan petunjuk bagi muslim yang berIman

Temukan kajian Motivasi Al Qur'an dan Hadist lebih dalam






Hikmah dan Tuntunan Al Qur'an
  • Al-Qur`an sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya dan beramal dengannya.

  • Ilmu mengharuskan adanya amal. Kalau tidak maka ilmu tersebut akan menjadi hujjah yang membantahnya pada hari Kiamat.
  • Al Qur'an merupakan menuntun dan 

Dibaca dan ditadabburi maknanya

Diimani segala beritanya

Diamalkan segala hukumnya

Dijauhi segala larangannya

Direalisasikan segala perintahnya

Yuuk mari belajar dengan selalu Dialog Allah Azza Wajalla ;


  • QS Al Baqarah : 155 – 156 


 “Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan :
Sungguh kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali”.

 Sabar bukan hal yang mustahil untuk dimiliki semua mukmin, ketika ditimpa suatu ujian kadang kita menyalahkan diri sendiri atau bahkan menyalahkan takdir. Ingatlah bahwa segala ujian pasti ada hikmah di dalamnya.

Bacalah ;

  • Makna Alfatihah
  • Memahami Syahadat 
  • Download Al Qur'an
  • 99 Nama Cinta Illahi 



  • QS Al Insyirah : 8 
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap". Orang mukmin senantiasa berharap hanya kepada Allah, bukan kepada orang lain atau berbangga diri berharap sepenuhnya dari diri sendiri. Dalam setiap kepentingan hendaknya melibatkan Allah dengan memohon kemudahan dan keberkahan dari Nya.


  •  QS Al Mukmin : 60

“Berdoalah kepada ku pastilah aku kabulkan untukmu”. Setiap kali memiliki hajat atau menginginkan sesuatu hendaknya mengusahakan dengan sungguh sungguh dan meminta pada Allah untuk mengabulkan hajat anda.
Allah senang pada hamba Nya yang senantiasa berdoa, karena doa menghubungkan langsung antara seorang hamba dengan Allah.


  • QS. Ath Thalaq : 3


“Sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendak Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu menurut takarannya”.

Kembali lagi bahwa manusia adalah milik Allah, maka Allah yang memiliku kuasa untuk mengatur hamba Nya, sebagai orang mukmin wajib untuk percaya bahwa segala sesuatu yang kita miliki sudah sesuai takaran sesuai dengan apa apa yang kita butuhkan.


  • QS Al Baqarah : 216


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”.

Ketika memiliki hajat akan sesuatu dan belum tercapai hajat tersebut kadang manusia merasa tidak mendapat keadilan dari Allah lalu membandingkan hidup nya dengan orang lain yang menurutnya lebih beruntung dari dirinya.

Seperti firman Allah di atas bahwa setiap yang kita kehendaki belum tentu menjadi hal yang baik untuk kita, Allah pasti telah memberi yang terbaik, memberi segala sesuatu sesuai porsi dan indah pada waktunya


  • QS Al Imran : 139


“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman”.

Tidak diperkenankan senantiasa memandang diri sebagai orang yang buruk atau penuh kekurangan, setiap manusia mendapat Anugrah dari Allah berupa kelebihan dan kelemahan masing masing.

Berfikir negatif terhadap diri sendiri menandakan kurang nya rasa syukur. Maksimalkan kelebihan yang anda punya untuk kebaikan dan jadikan kekurangan sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas diri.


  • QS Al Baqarah : 186


“Hendaknya mereka memenuhi perintah Ku dan hendaklah mereka yakin kepada Ku agar selalu berada dalam kebenaran”.

 Ikuti perintah Allah dan syariat islam dalam kehidupan sehari hari agar anda berada pada jalan yang lurus, senantiasa yakin kepada Allah bahwa setiap insan yang diciptakan memiliki peran dan bermanfaat untuk orang lain.


  • QS Al Baqarah : 286


“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya”.

Jelas sekali dalam firmah tersebut Allah senantiasa mengasihi hamba Nya, tidak akan diberikan ujian jika hamba Nya tidak sanggup melewati. Karena itu tidak selayaknya kita berputus asa dalam menghadapi segala tantangan hidup.


  • QS. Al Imraan : 200


“Bersabarlah kamu dan kuatkkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu menang”.

Allah memerintahkan kepada orang orang beriman untuk senantiasa berusaha dalam kesabaran dan keyakinan. keutamaan sabar dalam islam memang sangat dianjurkan.


  • QS. Al Insyirah : 5


“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”.

Jika seorang hamba menghadapi sebuah ujian dan menghadapinya dengan ikhtiar dan doa serta dalam kesabaran.

Maka Allah akan menunjukkan baginya petunjuk berupa jalan keluar atau kemudahan atas kesulitan yang dialaminya, seusai dari selesainya ujian tersebut akan lebih menguatkan tingkat keimanannya.


  • QS At Taubah : 129


“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada Nya aku bertawakal”.

Hanya kepada Allah kita berserah diri, bukan pada beratnya ujian hidup, pada rasa cemas atau rasa takut, apalagi pada orang lain.

Allah lah yang memberikan kekuatan dan yang paling pantas untuk disembah.
Tak perlu takut dalam menghadapi tantangan hidup jika senantiasa berpegang teguh pada Allah dan syariat Nya.


  • QS Al Fajr : 27 – 30


“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Allah dengan hati yang puas, maka masuklah ke dalam rombongan hamba hamba Ku dan kemudian masuklah ke surga Ku”.

Betapa Allah maha pengasih, setiap hamba yang taat diberikan imbalan berupa surga. Hal ini harus menjadi motivasi bagi semua umat muslim untuk berlomba lomba dalam kebaikan agar dapat menggapai ridho Nya.


  • QS A Taubah : 105


“ Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul Nya serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaan mu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah lalu diberitakan kepada Nya apa yang telah kamu kerjakan”.

Firman Allah tersebut merupakan perintah untuk bekerja dengan jalan yang halal. Manusia wajib berjuang untuk hidup dan masa depannya sendiri.


  • QS Al Jumu’ah : 10


“ Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak banyaknya supaya kamu beruntung”.

Firman Allah tersebut hampir sama makna nya yaitu perintah untuk mencari rejeki dimanapun kita sanggup menggapainya dengan tetap bertawakal pada Allah agar menjadi hamba Nya yang beruntung.


  • QS Yusuf : 87


“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang orang yang kufur”.

Harapan selalu ada bagi orang yang percaya, hadapi setiap tantangan dalam hidup dengan niat mencari ridho Nya, lakukan usaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan disertai dengan doa.

Bahaya putus asa dalam islam sudah jelas di dalam Al Quran, berarti ia bukan termasuk golongan orang beriman.


  • QS Al Mulk : 15


“Allah yang menjadikan bumi itu mudah untuk kalian, maka berjalanlah di seluruh penjurunya dan makanlah sebagian rezeki nya dan kepada Nya lah tempat kembali”.

Allah memberikan kenikmatan berupa kemampuan untuk mencari rejeki, berupa fisik dan pikiran yang sehat, hal ini harus bisa menjadikan kita termotivasi untuk melakukan segala sesuatu sebaik mungkin.

Doa pembuka rezeki dari segala penjuru bisa anda coba untuk amal
Hadits-Hadist Tentang Keutamaan Membaca Al-Qur’an dan Hadist

Lakukan sebagian saja dari 1001 Motivasi Al Qur'an dan Hadist

Menyebutkan tentang keutamaan membaca Al-Qur`an. Di antaranya :

1. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu :

Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

 اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه 

Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membaca Al-Qur`an dengan bentuk perintah yang bersifat spiritual itu mutlak Rabb.

Sehingga membaca Al-Qur`an diperintahkan pada setiap waktu dan setiap kesempatan.

Dorongan dan motivasi untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an. Jangan sampai terlupakan darinya karena aktivitas-aktivitas lainnya.

Allah jadikan Al-Qur`an memberikan syafa’at kepada orang-orang yang senantiasa rajin membacanya dan mengamalkannya ketika di dunia.

2. Dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu :

Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

 … اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ 

Artinya;
“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Ali ‘Imran.

Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya.

Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804]

3. Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata :

saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

 يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا . 

Artinya ;
“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805]

Pada hadits ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberitakan bahwa surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela orang-orang yang rajin membacanya.


Type lainnya adalah orang-orang yang membacanya dan mengimani berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan mengamalkan hukum-hukumnya, …

sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membela mereka.

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

 القرآن حجة لك أو عليك 

“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR. Muslim] Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa

Tujuan terpenting diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman Allah subhanahu wata’ala :

 كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكر أولوا الألباب 

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Shad : 29]

“supaya mereka mentadabburi”, yakni agar mereka berupaya memahami makna-maknanya dan beramal dengannya.

Tidak mungkin bisa beramal dengannya kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur akan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu.


4. Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


     خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ 

     رواه البخاري 

    Artinya ;
    “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]


      Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut, yaitu : mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.

      Ia mempelajari Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut kepada orang lain.

      Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an.

      5. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

        الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ 

       متفقٌ عَلَيْهِ 

      Artinya ;
      “Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]

      Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah orang yang bagus dan tepat bacaannya.

       Adapun orang yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala : pertama, pahala tilawah, dan kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami.

      6. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

       مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ 

       متفقٌ عَلَيْهِ 

      Artinya ;
      “Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.

      Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.

      Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]

      Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak.

      Karena seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbumu  juga baik, dan ia bisa memberikan kebaikan kepada orang lain.
      Duduk bersamanya terdapat kebaikan.

      Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk orang lain.

      Dia seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun enak dan lezat.

      Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah kurma.

      Rasanya enak namun tidak memiliki aroma yang wangi dan harum.
      Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-Qur`an jauh lebih utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an.

      Tidak membaca Al-Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana membaca Al-Qur`an, dan tidak pula berupaya untuk mempelajarinya.

      Perumpamaan seorang munafiq, namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.

      Karena orang munafiq itu pada dzatnya jelek, tidak ada kebaikan padanya.

      Orang Munafiq adalah : orang yang menampakkan dirinya sebagai muslim namun hatinya kafir –wal’iyya dzubillah-.

      Kaum munafiq inilah yang Allah nyatakan dalam firman-Nya :

      Di antara manusia ada yang mengatakan:
      “Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

      Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.

      Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” [Al-Baqarah : 8 – 10]

      Didapati orang-orang munafiq yang mampu membaca Al-Qur`an dengan bacaan yang bagus dan tartil.

      Namun mereka hakekatnya adalah para munafiq –wal’iyyadzubillah- yang kondisi mereka ketika membaca Al-Qur`an adalah seperti yang digambarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam :

      يقرؤون القرآن لا يتجاوز حناجرهم 

      Artinya ;
      “Mereka rajin membaca Al-Qur`an, namun bacaan Al-Qur`an mereka tidak melewati kerongkongan mereka.”

      Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan mereka dengan buah Raihanah, yang harum aromanya, karena mereka terlihat rajin membaca Al-Qur`an; namun buah tersebut pahit rasanya, karena jelek dan jahatnya jiwa mereka serta rusaknya niat mereka.

      Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an, maka diumpamakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi.
      Inilah munafiq yang tidak memiliki kebaikan sama sekali.

      Tidak memiliki aroma wangi, karena memang ia tidak bisa membaca Al-Qur`an, disamping dzat dan jiwanya adalah dzat dan jiwa yang jelek dan jahat.

      Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-Qur`an.
      Maka hendaknya engkau berusaha agar menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an dengan sebenar-benar bacaan.

      Sehingga engkau seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi, rasanya pun enak.

      7. Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

       إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ )) رواه مسلم 

      Artinya ;
      “Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]




      Semoga kita jadi Hamba yang selalu di beri ke Imanan sampai Akhir Allah Azza Wajalla memanggil walau memahami makna 1001 Motivasi Al Quran dan Hadist secara perlahan

      Next


      Aamiin Ya Robbal Alamiin

      Mudah - mudahan artikel ini menambah wawasan, disajikan dengan informasi seputar Bacalah, Internet,
      Jika Anda ingin membaca artikel lain tersaji dalam ;


      Bacalah juga :



      Kesimpulan ;


      Demikian uraian singkat artikel tentang 1001 Motivasi Al Quran dan Hadist

      Semoga bermamfaat dan menambah wawasannya, nantikan informasi Update.
      Jika memerlukan Bacalah, Internet,Sebaiknya unduh pada Aplikasi [resmi]

      Posting Komentar



      © Bacalah biz. All rights reserved. By