Tantangan Keluarga Generasi Milenial



Lihat dunia remaja saat ini sangat berubah derastis ... tapi semua tak bisa dipungkiri karena zamannya sangat berputar pesat dan perkembangan lebih mengarah kepada perubahan pola pikir kearah yang lebih maju.

Generasi Milenial



Para ahli Psikologi pada umumnya menunjukan pada pengertian perkembangan sebagai suatu proses perubahan yang bersifat progresif dan menyebabkan terjadi kemampuan dan karakteristik psikis yang sering sekali disebut kematangan (Berk 1989).

Pengertian remaja menurut Mappiare (1982), masa remaja berlangsung antara 12 tahun sampai 21 tahun pada Perempuan dan 13 tahun sampai 22 tahun pada laki-laki.

Rentang remaja disebut Adolescence artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan. Perkembangan lebih lanjut istilah Adolesence sesungguhnya memiliki arti yang luas mencapai kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
Secara psikologis remaja adalah suatu usia bahwa dirinya berada dibawah tingkat orang yang lebih tua dan merasa sama, walaupun tidak sejajar dalam tumbuh kembangnya.

Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektualnya, tranformasi intelektual dan cara berpikir remaja memungkinkan tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat dewasa tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan.

Sudah tidak termasuk golongan anak tapi belum masuk golongan dewasa, oleh karena itu remaja dikenal dengan fase “Mencari jati diri “.

Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja terdiri dari perkembangan Biologi mulai dari berfungsinya alat-alat reproduksi yang ditandai dengan menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki.
 

Tantangan Keluarga Generasi Milenial 



Perkembangan Kognitif tidak lepas dari faktor lingkungan sosial budaya sedangkan perkembangan sosial yaitu mencari Identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan sosial , pencarian identitas ini meliputi, identitas seksual,identitas kelompok,identitas keluarga, identitas pekerjaan identitas kreatifitas dan identitas moral.

  • Tugas-tugas perkembangan masa remaja ( Herlock 1991 )
  • Mampu menerima keadaan fisik
  • Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
  • Mampu membina hubungan baik dengan yang berlawanan jenis.
  • Berusaha mencapai kemandirian emosional.
  • Berusaha mencapai kemandirian Ekonomi.
  • Mengembangkan keterampilan Intelektual
  • Memahami nilai-nilai orang dewasa.
  • Mengembangkan perilaku tanggung jawab social.
  • Mempersiapkan diri untuk memahami perkawinan
  • Mempersiapkan berbagi tanggung jawab untuk kehidupan keluarga. 







Faktor –faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja dibagi dua yaitu:
Faktor Internal (berasal dari individu ) yaitu :
  • Sifat Jasmaniah
  • Kematangan

Faktor Eksternal ( berasal dari luar Individu ) 

yaitu :

  • Kesehatan
  • Makanan

Banyak faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja saat ini tidak dapat dipungkiri dari kehidupan dan perilaku remaja di zaman now. Dari mulai berpenampilan, kedisiplinan, pola makan, cara berkomunikasi, intelektual dan sosio budaya kultural. Apakah itu sudah benar dan layak seumur remaja ? Inikah KID Zaman NOW?

Stimulasi lingkungan sangat mempengaruhi seperti 10 tahun kebelakang, belum semua anak remaja memiliki alat komunikasi seperti sekarang.

Kita lihat prilaku yang signifikan saat ini kurangnya komunikasi secara verbal atau berbicara dari hati kehati.
Komunikasi secara lisan antara orang tua dan anak terbatas waktu tersita untuk kepentingan masing-masing komunikasi dengan anak cukup menggunakan alat komunikasi yang canggih.

Melalui alat telekomunikasi, orang tua bisa memantau dimana dan sedang apa anaknya saat itu. Tetapi, apakah dengan ini cukup untuk menjalin komunikasi dua arah ?

Remaja yang sedang mencari jati diri siapa yang menjadi sosok teladan disaat orang tua sibuk dengan aktifitasnya.

Disaat informasi-informasi yang diterima memberikan informasi tentang kekerasan, pemerasan, pelecehan dan sebagainya memperlihatkan hal yang negatif dan berefek buruk untuk masa depan anak remaja, akibatnya terjadi kekurang harmonisan dalam keluarga. Pelampiasan remaja mencari jati diri yang salah sudah menjadi hal lumrah jika melihat dan mendengar penyiksaan terhadap anak oleh orang tuanya.

Keributan antar sebaya, pelecehan seksual, pemerkosaan dibawah umur, hamil diusia muda yang belum cukup umur untuk melahirkan, narkoba dan lain –lain.lalu sampai kapan dan bagaimana masa depan nanti ?, efek jera seolah tidak bermakna dan tidak ada solusi yang bisa mengurangi atau menghilangkan masalah-masalah ini

Anak merupakan modal dan investasi sumber daya manusia di masa yang akan datang, sekaligus sebagai penerus bangsa. Anak harus berkualitas dalam kehidupannya, agar tidak menjadi beban pemerintah. Anak- anak remaja mempunyai hak hidup yang layak dalam proses kehidupannya dan menjadi tanggung jawab bersama dalam membangun bangsa yang berkualitas.

Karaketristik perkembangan manusia dianalogikan berdasarkan umur, gander dan lingkungan. Pemahaman dan bantuan dari keluarga sangatlah mempengaruhi pada masa proses perkembangan remaja yaitu pendidikan, sosial dan Agama serta rasa tanggung jawab harus ditanamkan sejak dini. Misalnya saling menghormati dan saling menghargai terhadap orang tua, guru, orang dewasa teman sebaya dan anak- anak.

Orang tua
adalah orang pertama yang dikenal selanjutnya lingkungan setempat. Beranjak umur teman sebaya dan sejenis bertambah usia pertumbuhan biologis dan lingkungan mengenal teman lawan jenis. Dimasa transisi ini yang harus lebih diperhatikan dan fungsi orang tua mengutamakan komunikasi dengan keikhlasan tentunya, karena tingkat emosional dan labilitas mencari jati diri yang menentukan nasib selanjutnya.

Stakeholder dan pendukung lainnya
harus mempunyai komitmen bersama. Untuk saat seperti ini orang tua, guru, pemuka agama, masyarakat, mencegah anak-anak remaja jaman now terjerumus kedalam masalah yang menghancurkan masa depan mereka, membina, mengayomi dan menyayangi mereka mambantu dalam mencari jati dirinya mengarahkan nilai positif dalam memahami hidup dalam kehidupan

Pembentukan mental fondasi pertama adalah karakter keagamaan.
Pembentukan alamiah adalah kasih sayang orangtua terdekat dan bisa kita pahami dan kita lihat saat ini karakter remaja yang didasari dengan kasih sayang dan fondasi keagamaan yang kuat, membentuk jiwa yang intelektual dan berjiwa besar. Artinya, remaja memahami jati diri dan memberikan contoh teladan dengan seusianya, tatakrama yang santun berperilaku sopan dan saling menghargai.

Tetapi ada kalanya pondasi keimanan dari keluarga kuat efek pergaulan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat pola fikir yang salah dengan ilmu teknologi yang modern.

Mudah mendapatkan informasi, baik yang positif dan negatif, akan tetapi masih banyak yang disalah artikan. Menurut mereka benar dan yang lain salah, ini yang menyebabkan sifat egois yang lebih dominan dari pada sifat menghargai .


Ciptakan kondusifitas yang harmonis proses internal dan eksternal yang akan menentukan kehidupan anak-anak bangsa, merubah dari diri kita sendiri dari pola pikir negatif menjadi positif, mengarahkan anak-anak menuju keteladanan dalam proses kehidupan sebagai bekal dimasa depan mereka.
Bimbingan dari orang tua dan orang tua menunjukan perilaku kehidupan yang harmonis, saling menghargai menjadi bekal kehidupan bagi anak.

Sekolah adalah orang tua kedua untuk anak remaja yang masih sekolah untuk anak yang belum mendapatkan hak nya tersebut itu, yang menjadi awal mencari jati diri yang mandiri tanpa bimbingan yang layak. Jati diri yang tidak bisa kita salahkan mereka, penerimaan mereka dalam pergaulan disitu dia menemukan jati dirinya yang perlu kita garis bawahi.

Yang mereka hargai adalah orang yang menerima mereka, baik di kelompok atau tempat dia bergaul, bisa positif dan bisa negatif.

Menyikpai masalah diatas, kini sudah dibentuk forum-forum penyelamat anak bangsa yang betul-betul serius meskipun sampai saat ini masih ada kekerasan dan pelecehan seksual di usia remaja. Perlu kita dukung dan support sesuai dengan kemauan dan kemampuan kita untuk menyelamatkan bangsa.

Mari kita perbaiki kualitas lingkungan keluarga kita dan berharap semua yang memahami berpikir positif merubah pola asuh terhadap anak.

Kita rangkul mereka dengan ikhlas, memperbaiki diri sendiri lebih bermanfaat sebelum kita diperbaiki oleh orang lain. Kembali ke perilaku sopan santun.

 Orang tua adalah panutan keluarga tapi disisi lain masing- masing individu punya kekurangan juga
 jangan malu meminta maaf pada anak kita dan jangan ragu belajar dari hal kecil dalam  kehidupan keluarga yang religius bahagia.



nara sumber; media sekolah dan  Ristekdikti




Mudah - mudahan artikel ini menambah wawasan, disajikan dengan informasi seputar life, Media Sosial, Pendidikan,
Jika Anda ingin membaca artikel lain tersaji dalam ;


Bacalah juga :



Kesimpulan ;


Demikian uraian singkat artikel tentang Tantangan Keluarga Generasi Milenial

Semoga bermamfaat dan menambah wawasannya, nantikan informasi Update.
Jika memerlukan life, Media Sosial, Pendidikan,Sebaiknya unduh pada Aplikasi [resmi]

Posting Komentar



© Bacalah biz. All rights reserved. By