Gizi anak saat New Normal


Mungkin tak ada yang tahu ternyata Pandemi Covid-19 memberikan dampak di berbagai sektor. 

Fasilitas kesehatan terbebani, rantai pasokan makanan yang terganggu, dan hilangnya pendapatan karena COVID-19 dapat menyebabkan peningkatan tajam dalam jumlah anak-anak yang mengalami masalah gizi di Indonesia. 



Perwakilan UNICEF Debora Comini mengatakan risiko masalah gizi untuk anak Indonesia itu bisa terjadi bila tidak ditangani secara cepat. "COVID-19 memukul keluarga yang paling rentan," kata Debora, Rabu 1 Juli 2020.

"Jika kita tidak segera meningkatkan layanan pencegahan dan perawatan untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi, kita berisiko melihat peningkatan penyakit dan kematian anak terkait dengan masalah ini," kata dia.

Sebelum COVID-19, Indonesia sudah menghadapi masalah gizi yang tinggi. Saat ini, lebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari tujuh juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. 

Estimasi UNICEF baru-baru ini menunjukkan bahwa dengan tidak adanya tindakan yang tepat waktu, jumlah anak yang mengalami wasting atau kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun dapat meningkat secara global sekitar 15 persen tahun ini akibat COVID-19.

Ini berarti ada peningkatan risiko wasting, suatu kondisi yang ditandai dengan berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan, juga di Indonesia banyak keluarga yang kehilangan pendapatan rumah tangga sehingga menjadi kurang mampu membeli makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka.

Pada saat yang sama, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami wasting akan lebih cenderung mengalami stunting, tinggi badan yang rendah untuk usia mereka, dan dapat mengakibatkan lebih banyak anak stunting di negara ini.

Anak-anak dengan stunting dan wasting akan rentan terhadap gangguan perkembangan jangka panjang. 

Anak-anak yang menderita wasting memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan menghadapi hampir 12 kali peningkatan risiko kematian dibandingkan anak-anak dengan gizi cukup, terutama ketika wasting sangat parah.

Jika dampak stunting tidak dapat dikembalikan, dan hanya dapat dicegah, wasting dapat dicegah dan diobati. Ketika pencegahan gagal, pengobatan harus tersedia secara rutin dan dapat diakses. 

Deteksi dini wasting anak adalah kunci keberhasilan pencegahan dan pengobatan," kata Debora.

Pengukuran sederhana lingkar lengan atas anak menunjukkan apakah seorang anak membutuhkan dukungan gizi tambahan. 

Seringkali, solusi berbasis rumah yang sederhana termasuk obat-obatan dasar dan konsumsi makanan terapi yang siap santap, adalah solusi yang diperlukan bagi seorang anak untuk menjadi sehat kembali.

Dia mengatakan, tindakan mendesak untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi anak termasuk meningkatkan pendekatan pencegahan berbasis bukti untuk mengatasi stunting dan wasting pada anak, dan pendekatan kuratif untuk mengobati wasting.

Selain itu, menghasilkan data dan informasi berkualitas tentang stunting dan wasting pada anak serta meningkatkan akses menuju komoditas esensial yang diproduksi secara lokal untuk perawatan wasting anak.


 Informasi ini semoga bermamfaat.




Mudah - mudahan artikel ini menambah wawasan, disajikan dengan informasi seputar Informasi Kesehatan, life,
Jika Anda ingin membaca artikel lain tersaji dalam ;


Bacalah juga :



Kesimpulan ;


Demikian uraian singkat artikel tentang Gizi anak saat New Normal

Semoga bermamfaat dan menambah wawasannya, nantikan informasi Update.
Jika memerlukan Informasi Kesehatan, life,Sebaiknya unduh pada Aplikasi [resmi]

Posting Komentar



© Bacalah biz. All rights reserved. By